PENGALAMANKU DI ACARA MAULID NABI 2019
Di tahun 2019 ini, aku mendapatkan pengalaman yang unik dan ini bisa menjadi inspirasi kita khususnya dalam acara Maulid Nabi.
Jujur, aku malu, karena orang disampingku ketika Maulid Nabi ini luar biasa.
Seperti apa "luar biasa" nya?
Kisah ini dimulai dari sini....
Malam itu, setelah magrib, aku mau berangkat ke acara Maulid Nabi di Musholla yang tidak terlalu jauh dari rumah. Atau malah bisa dibilang dekat dengan rumahku.
Sebelum berangkat, aku dipanggil oleh tetanggaku,
"Ustad...., sudah buat Nasi untuk dibawa ke Maulid Nabi?"
"Sudah pak, Alhamdulillah." Aku jawab.
"Padahal saya sudah membuatkan untuk Ustad." Ternyata tetanggaku ini sudah membuat nasi untuk dibawa olehku. Dan akhirnya nasinya itu diberikan tetangga yang lain, tapi dilihat dari raut mukanya terlihat sekali wajah yang kecewa, karena aku sudah membuat Nasi yang dibuatkan oleh istriku.
Aku berangkat ke tempat acara agak akhir, dengan harapan, aku tidak ditunjuk untuk menjadi pemimpin dalam acara Maulid Nabi itu. Karena masih banyak Ustad-ustad yang lebih mumpuni dan lebih tua dari sisi keilmuan agamanya.
Akhirnya aku pun sampai di tempat acara. Seperti yang kuduga, orang-orang sudah berkumpul penuh di dalam Musholla, dan Nasi juga buah-buahan sudah dikumpulkan di tengah-tengah kerumunan orang-orang yang sudah duduk bersila.
Dugaanku salah, tujuanku datang terlambat agar aku nantinya duduk di belakang dan tidak menjadi pemimpin Maulid Nabi, ternyata aku malah dipanggil ke depan untuk duduk-duduk dengan Ketua Ta'mir Masjid.
Dengan terpaksa, akhirnya aku pun duduk di depan. Tak lama kemudian, Ketua Ta'mir Masjid berbisik padaku,
"Ustad, sudikah kiranya ustad nantinya membacakan doa Maulid Nabi?"
"Maaf Ustad, jangan saya. Silahkan anda saja, yang lebih sepuh dan lebih mumpuni ilmu agamanya" jawabku.
Acara shalawat Nabi pun dimulai dan kemudian diakhiri dengan doa.
Dan acara intinya adalah pembagian Nasi / Buah yang telah dibawa oleh orang-orang yang ikut Maulid Nabi ini.
kisah menarik pun terjadi.
Orang yang berada disampingku ini, dari awal pembagian, selalu mengambil nasi dan dilihat isinya. Ketika Isinya ayam, dibagikan ke orang-orang.
Kemudian dilihatnya lagi yang lain, ketika isinya ayam atau isinya istimewa selalu diberikan ke orang lain.
Juga aku tak luput darinya. Ia ambil Tempat nasi yang termasuk besar, lalu dilihat isinya, dan tahu isinya adalah nasi dan buah-buahan yang banyak sekali, ia pun mengambil dan diberikannya padaku.
Dan akhirnya ada nasi yang kecil dan lauknya hanya sederhana, saya lihat itu adalah nasi yang paling sederhana dibandingkan nasi-nasi yang lain. Ia pun mengambil dan bilang dengan berbisik sendiri,
"Ini bagianku".
Masyaallah. Aku tersentuh dengan kata-katanya.
Ternyata ia dari tadi melihat isi nasi-nasi itu, dengan tujuan 1, mencari nasi yang isinya paling sederhana, dan itu akan menjadi bagiannya. Ia ingin, semua yang hadir dapat nasi yang bagus, ia rela mendapat yang paling sederhana. Ia mengalah dari yang lain untuk mendapatkan nasi.
Luar biasa.
Padahal saya saja, yang sudah dipanggil Ustad, masih mengharapkan, semoga, ketika pulang, nantinya dapat nasi yang lebih baik dan lebih besar dan lebih istimewa.
Berbalik dengan orang ini, malah ingin mendapat yang lebih jelek.
Hikmah yang bisa kita ambil:
ACARA MAULID NABI BUKAN AJANG UNTUK MENCARI NASI YANG LEBIH BAIK. TAPI KALAU BISA KITA MALAH DAPAT GANTI YANG KURANG BAIK. BIAR YANG BAIK DINIKMATI ORANG LAIN, DENGAN TUJUAN KITA SEDEKAH. KALAU PERLU, KITA BAWA YANG ENAK-ENAK, DAN PULANGNYA TAK MEMBAWA APA-APA."
Semoga kita bisa meniru beliau. Amin.
Post a Comment for "PENGALAMANKU DI ACARA MAULID NABI 2019"